fbpx
Banner_Website_Deltacloud_6 16 1

Pembuka:

Dewasa ini banyak sekali yang bekerja dibidang teknologi salah satunya di dunia internet, sebagai contohnya adalah di bidang website. Namun dengan banyak berkembangnya website banyak pula orang orang yang membutuhkan server yang bagus dan berkualitas.

Berbicara mengenai server pasti topik pembicaraannya adalah Apache vs NginX, karena layanan dari kedua server tersebut sama sama memberikan fitur yang canggih serta dapat bersaing.

Lantas bagaimana membandingkan dari kedua server tersebut mana yang lebih bagus digunakan antara Apache vs NginX. untuk menjawab pertanyaan tersebut pada artikel ini  mungkin bisa membantu kalian dalam memilih server yakni Apache atau Nginx. jadi yuk disimak sampai akhir ya!

Daftar isi:

  1. Pengertian Apache
  2. Pengertian NginX
  3. Perbedaan Apache dan Nginx
  4. Kesimpulan dan Penutup

Pengertian Apache

Apache bisa dikatakan sebagai Senior Nya web server. Dibuat pada tahun 1995, Apache sampai saat ini menjadi web server paling populer bahkan di dunia. Server Apache juga bersifat open source, jadi kalian dapat meneliti, meningkatkan, dan mengadaptasi source code sesuai keinginan. Seperti Nginx, server Apache juga terdapat pada berbagai distribusi Linux , salah satunya Ubuntu 18.04 dan CentOS 7.

Dari awal, Apache sudah dikenal menawarkan berbagai macam modul yang dapat memperluas fungsinya. Popularitas itu dapat dilihat dengan banyaknya perusahaan besar yang memakainya, di antaranya Cisco, Salesforce, dan Adobe.

Hal itu disebabkan oleh ia mempunyai dokumentasi yang lengkap dan ditulis dengan baik. tak hanya itu, dia juga dikenal sebagai web server yang cukup baik untuk menyuguhkan konten-konten dinamis.

Pengertian Nginx

NginX (baca: en-jin-eks) Dibuat pada tahun 2002 dan Dirilis pada tahun 2004 oleh Igor Sysoev. salah satu ciri dari web server ini adalah arsitekturnya yang bersifat asinkron dan event-driven. Sifat itulah yang memungkinkan NginX menghemat resource server dengan lebih baik.

Tak hanya ringan, Nginx mampu memproses konten statis dan dinamis secara baik. Hal itu bisa diwujudkan karena NginX dihubungkan ke software lain yang bertugas menangani konten dinamis.

Pada tingkat teknis, NginX menggunakan arsitektur sub-process asinkron. Yang artinya, ketika ada request dibuat, proses baru juga tidak akan dibuat. oleh karena itu, hal tersebut dapat meningkatkan performa server.

Namun tak hanya sampai disitu saja NginX merupakan web server yang pertumbuhannya terbilang cepat beberapa tahun belakangan ini. sekitar 375 juta website yang sudah menggunakan server Nginx. Server ini sudah tersedia pada berbagai variasi Linux favorit Anda contohnya CentOS 7.

Perbedaan Apache dan Nginx

Untuk memudahkan kalian dalam membandingkan perbedaan Apache dengan NginX disini akan mimin paparkan beberapa aspek perbedaan yang dapat kalian lihat. berikut penjelasannya:

1. Aspek Penanganan Traffic

Apache memproses traffic dengan multi-processing modules (MPM). Ada tiga MPM dengan mekanisme berbeda yang bisa anda coba, diantaranya:

  1. mpm_prefork — MPM default yang bisa menangani satu request saja. Jika terdapat traffic dalam jumlah cukup besar, maka performa server akan menurun.
  2. mpm worker — memiliki sifat multi-thread yang mana bisa menangani request secara bersamaan. MPM ini lebih cocok untuk website yang memiliki traffic cukup tinggi
  3. mpm_event — memiliki sifat multi-thread, namun  masing-masing thread memiliki thread pendukungnya masing masing. maka dari itu, MPM ini memiliki tingkat efisiensi yang cukup tinggi.

lalu bagaimana dengan NginX?

untuk Web server ini memproses trafficnya menggunakan algoritma yakni asinkron, non-blocking, dan event-driven. maksudnya adalah proses yang berjalan didalam Nginx dapat mengelola banyak sub-proses yang mampu menangani ribuan request secara bersamaan.

Karena NginX tidak hanya menjalankan proses yang baru setiap kali request masuk, tetapi jumlah resource yang digunakan juga dapat dikurangi. 

2. Aspek Popularity

Popularitas bukan lah mengenai suatu hal yang teknis, tapi cukup memberi nilai untuk mendukungan komunitas (community service) yang dimiliki oleh masing-masing server. Nginx dan Apache sangatlah populer. Maka, bisa dikatakan bahwa mereka seri.

Apalagi, Apache saat ini menjadi web server paling terpopuler di dunia walaupun tidak jauh beda dengan Nginx.

3. Aspek Performa

Idealnya, jika kalian memiliki website, web server yang dimiliki harus cepat dan fleksibel. Jika tidak, server tersebut akan kolaps atau down. Bahkan dapat dikatakan lebih buruknya lagi, jumlah pengunjungnya bisa menjadi sedikit.

Dengan adanya sub-process management, Nginx bisa merespon request dari customer dengan cukup baik. Ditambah lagi, Nginx merupakan server event based. maksudnya adalah, server hanya merespon request dari sang user. Hal tersebut tentunya akan menghemat memori.

Selain itu, Nginx juga dapat menghemat resource komputer. Dengan kata lain, Nginx tidak terlalu banyak mengkonsumsi RAM.

ada lagi yang perlu diingat bahwa Nginx dapat memproses beberapa request dengan cukup baik. nah itulah mengapa ketika server diakses oleh banyak client diwaktu yang bersamaan, Nginx lebih unggul dari pada Apache.

4. Aspek Mencari File yang Diminta

Saat ada request, server akan bertugas dalam mencari file-file halaman website yang diminta oleh user. Tapi, penanganannya akan berbeda antara server Apache vs Nginx.

Ketika Apache menerima request baru, dia akan memahaminya sebagai permintaan untuk mencari lokasi file system resource. Yang artinya, web server ini mencari file-file yang diminta melalui document tree.

Lain halnya dengan Nginx. Web server ini akan mencari lokasi  file system resource hanya jika dibutuhkan. yang menjadi metode utamanya, Nginx mencari file dengan cara menguraikan uniform resource identifier (URI).

Karena saat menggunakan metode tersebut, fungsi Nginx sebagai server web, mail, dan proxy bisa menjadi lebih lebih efektif.

5. Aspek Kemampuan Caching

Caching adalah suatu proses penyimpanan file website sementara dengan tujuan meringankan tugas server tersebut. Dengan caching, setiap file yang diminta sebelumnya mampu diberikan lebih cepat. 

Baik Apache maupun Nginx dapat melakukan caching, namun komponen yang digunakan untuk membuat cache sangat berbeda. Nginx menggunakan FastCGI caching yang dikenal lebih handal dalam membuat cache konten statis. lain halnya dengan Apache ada dua komponen yang bisa digunakan untuk membuat cache, yaitu modul mod_cache dan Varnish.

Tetapi, kinerja mod_cache dapat bertentangan dengan modul yang lainnya dan dapat menimbulkan sebuah kendala. Oleh sebab itu, pengguna Apache ada baiknya menggunakan Varnish.

Jadi, mana yang lebih tangguh di antara kedua komponen caching tersebut? Nyatanya, Varnish dan FastCGI keduanya cukup baik. Tapi, FastCGI lebih cepat dalam merespon request serta mampu menangani lebih banyak request dibandingkan Varnish.

Kesimpulan

Kesimpulan yang bisa diambil dari perbedaan kedua server tersebut adalah kembali lagi pada kebutuhan masing-masing. apakah lebih memilih Apache atau NginX dengan performa masing masing yang disesuaikan.

jika website kalian digunakan untuk pengunjung dengan keperluan lainnya kalian bisa menggunakan server Apache karena dapat diandalkan sebab Apache memiliki banyak community support.

Tapi jika web server kalian menerima banyak traffic. Ada baiknya jika kalian membutuhkan Nginx karena Nginx unggul dalam urusan pengelolaan memori.

Leave A Comment

What’s happening in your mind about this post !

Your email address will not be published. Required fields are marked *